Monday, 23 May 2016
Objek Wisata Bondowoso : Batu Solor
Pemerintah daerah terus menunjukkan komitmennya dalam pembangunan pariwisata di Bondowoso. Salah satu objek yang terus digarap serius adalah batu susun Solor atau yang dikenal Stonehenge van Java. Akses menuju ke tumpukan batu eksotik yang terletak di desa Solor, Cermee itu sudah diperbaiki.
Ahmad Dhafir, ketua DPRD Bondowoso mengungkapkan, belakangan ini dia sering mendapatkan informasi jika kunjungan wisatawan ke batu susun Solor mulai menunjukkan tren peningkatan. Namun sayangnya, kata dia, akses jalan menuju ke tempat itu yang selama ini masih menjadi kendala.
Untuk itulah, kata dia, perbaikan akses jalan ke lokasi batu itu akan menjadi fokus pengembangan. Bahkan dibantu oleh warga sekitar, akses jalan ke batu Solor kini sudah sampai di bawah batu. "Ada sekitar dua kilometer jalan yang sudah dibuka hingga sampai ke lokasi batu itu," ujarnya.
Dengan adanya akses jalan tersebut, kata dia, diharapkan eksotisme batu Solor bisa lebih dikenal secara lebih luas lagi. Lebih dari itu, wisatawan yang akan datang ke sana lebih mudah. Di samping itu, dengan adanya jalan hingga ke bawah batu, keindahan batu Solor bisa lebih terlihat.
Dia pun menyambut positif antusiasme para pelaku wisata yang terus mengenalkan keberadaan batu susun Solor. Termasuk juga warga sekitar yang sangat antusias dalam melancarkan proses perbaikan akses jalan. "Bahkan warga rela areal tanamannya digunakan untuk akses jalan ke Batu Solor," ungkapnya.
Ke depan, kata dia, pihaknya bersama dengan warga dan pegiat wisata akan berusaha membuka jalur ke salah satu air terjun yang terletak tak jauh dari batu susun Solor. "Kalau ada akses ke air terjun itu, saya yakin akan semakin banyak kunjungan ke sana," tukasnya.
Desa Solor sendiri belakangan ini menjadi pembicaraan hangat bagi penggeliat adventure, wisata, fotografi hingga olahraga panjat tebing. Hal itu karena di desa ini terdapat sejumlah batuan yang menjulang tinggi keatas. Oleh masyarakat sekitar batuan ini dikenal batu susun Solor.
Menuju batu eksotik tersebut, pengunjung dari arah kota Bondowoso memerlukan waktu kurang lebih 2,5 jam. Sesampainya di sekitar Kecamatan Cermee, sebaiknya menanyakan ke warga atau pun pegawai kecamatan lokasi Desa Solor. Hingga saat ini, jalan menuju Solor memang memerlukan perjuangan lebih. Sepanjang jalan dari Cermee melewati jalur makadam. Banyaknya pertigaan di kawasan persawahan seringkah membuat bingung. Dari kecamatan Cerme, dibutuhkan waktu sekitar 1,5 jam untuk sampai ke lokasi.
Setibanya di lokasi, rasa capai karena perjalanan itu lantas terbayar. Saat pertama melihat batu Solor, ingatan akan langsung tertuju pada Stonehenge yang berada di lokasi situs purba Wiltshire, Inggris. Sebuah batu susun peninggalan jaman lampau. Bedanya, batuan solor masih alami ditumbuhi rumput dan semak-semak. Sementara Stonehenge bersih dari tanaman tinggi.
Batuan susun Solor sendiri selama ini banyak disebut sebagai peninggalan jaman megalitikum. Tumpukan-tumpukan batu itu diyakini memang sengaja disusun oleh manusia jaman purba. Namun kebenaran itu sejauh ini belum bisa dipastikan.
Menurut Hery Kusdaryanto seksi sejarah dan Purbakala Disparporahub Bondowoso, untuk menentukan apakah batuan masuk kedalam batu megalitikum, perlu ada penelitian lebih lanjut dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB).
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Objek Wisata Bondowoso : Gunung Raung
Gunung api merupakan bagian alam yang banyak kita dijumpai di indonesia. Bahkan indonesia memiliki gunung api yang sudah tidak aktif. Erup...
No comments:
Post a Comment