Friday 21 January 2022

Objek Wisata Bondowoso : Gunung Raung

 

Gunung api merupakan bagian alam yang banyak kita dijumpai di indonesia. Bahkan indonesia memiliki gunung api yang sudah tidak aktif. Erupsi gunung api dapat disebabkan oleh beberapa hal, baik pergeseran lempeng maupun interaksi antar gunung api. Indonesia merupakan negara yang memiliki ribuan pulau dan memiliki banyak gunung yang aktif. Pertemuan tiga lempeng (Triple Junction) inilah yang membentuk indonesia banyak timbul gunung api. Deretan gunung api di Indonesia terletak pada busur mulai dari Sumatera, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara. Salah satunya adalah Gunung Raung

Gunung Raung merupakan salah satu gunung api strato aktif berbentuk kerucut terpancung, terdapat bagiani lereng barat kaldera ijen. Dominasi produknya berupa lava dan piroklastik sehingga morfologi hasil bentuknya menyajikan bentang alam kasar. Dalam catatan sejarah Gunung Raung mulai erupsi sejak tahun 1586, 1597, 1638, 1953, dan 1956. letusan yang dahsyat dan diikuti dengan banjir besar dan aliran lahar yang melanda daerah sekitar bencana. Gunung api memiliki sifat slow in set. Artinya tidak akan tiba-tiba meletus. Ada tandatandanya sehingga status gunung punya tahapan yaitu dari normal kemudian menjadi waspada, siaga dan awas sesuai ancamannya.

Selain itu Guung raung juga digunakan sebagai tempat wisata. Banyak orang – orang pecinta alam yang mendakinya. Keindahan puncak Sejati akan membayar semua kelelahan yang dirasakan oleh setiap pendaki. Gunung dengan ketinggian 3.344 mdpl tentunya akan menambah menarik wisatawan lokal maupun wisatawan asing untuk berkunjung. Gunung raung terletak di tiga wilayah yakni, Banyuwangi,Jember, dan Bondowoso. Gunung yang terletak diujung timur pulau jawa ini memiliki kaldera dengan kedalaman 500 meter.

Monday 23 May 2016

Objek Wisata Bondowoso : Air Terjun Niagra mini


Kabupaten Bondowoso Jawa Timur memiliki keindahan Pegunungan Ijen yang terkenal dengan blue fire dan sudah terkenal di dunia. dibalik semua itu ternyata memiliki keindahan lain yang terletak di lerengnya. Terdapat 3 buah air terjun yang indah dan unik berada di lereng kawah ijen dan berada di satu jalur naik ke Gunung Ijen. Sayang apabila sewaktu ke Bondowoso hanya menikmati pesona Gunung Ijen dan keindahan blue firenya saja.

Obyek Wisata
Dengan melewati jalur turun dari Kawah Ijen ke arah Kota Bondowoso, memang agak jauh perjalananya kalau dibandingkan langsung menuju ke Kota Banyuwangi. Tetapi Pelancong akan melewati daerah lereng gunung yang sangat sejuk dan memiliki 3 buah air terjun yang cantik dan saling berdekatan.
Air terjun pertama sangat dekat dengan jalan, cuma butuh beberapa menit untuk sampai disini. Bernama Air Terjun Kali Pahit yang memiliki bentuk air terjun yang memanjang beraliran seperti sungai tetapi mengalir dari atas memalui jalur yang terbentuk alami diantara bebatuan pegunungan. Air disini memiliki warna kuning kehijauan mengandung belerang yang sangat tinggi. Menurut informasi, air terjun ini merupakan rembesan dari Kawah Ijen.
Air Terjun Niagara Mini begitu warga sekitar menyebutnya untuk air terjun tujuan yang ke dua. Air terjun ini juga sangat menakjubkan karena juga berbeda bentuk dengan air terjun biasa. Air terjun ini memiliki bentuk yang melebar, berundah dan mempunyai ketinggian hanya 6 meter. Air disini sangatlah jernih dan sejuk yang mengalir dari sebuah sungai kecil dari sebuah taman. Air terjun ini berada dalam lingkungan perkebunan kopi Arabika yang dikelola oleh PTP Nusantara XII.
Yang ke tiga adalah Air terjun Blawan, jarak dari Air Terjun Niagara Mini hanya sekitar 1 km. Air terjun ini juga memiliki permandian air panas. Bentuk dari air terjun ini seperti air terjun yang biasanya kita temui, tetapi mempunyai debit air yang sangat deras dan berwarna coklat. Tidak disarankan untuk mandi dibawah air terjun dan hanya bisa menikmatinya dari samping kanan dan ditengah air terjun tidak bisa menikmati dasar dari air terjun. Karena air terjun ini diapit oleh tebing yang tinggi.

Lokasi
Ke tiga air terjun yang indah ini berlokasi di Kecamatan Sempol, Kabupaten Bondowoso, Propinsi Jawa Timur.

Akses
Jarak dari Kota Bondowoso ke destinasi wisata ini berjarak sekitar 52 km menuju arah Gunung Ijen.

Fasilitas dan Akomodasi
Fasilitas disini sudah sangat lengkap. Karena berada di lingkungan perkebunan yang dikelola oleh PTP Nusantara XII. Dari area parkir sampai penginapan mudah ditemukan di area ini.

Objek Wisata Bondowoso : Batu Solor


Pemerintah daerah terus menunjukkan komitmennya dalam pembangunan pariwisata di Bondowoso. Salah satu objek yang terus digarap serius adalah batu susun Solor atau yang dikenal Stonehenge van Java. Akses menuju ke tumpukan batu eksotik yang terletak di desa Solor, Cermee itu sudah diperbaiki.

Ahmad Dhafir, ketua DPRD Bondowoso mengungkapkan, belakangan ini dia sering mendapatkan informasi jika kunjungan wisatawan ke batu susun Solor mulai menunjukkan tren peningkatan. Namun sayangnya, kata dia, akses jalan menuju ke tempat itu yang selama ini masih menjadi kendala.

Untuk itulah, kata dia, perbaikan akses jalan ke lokasi batu itu akan menjadi fokus pengembangan. Bahkan dibantu oleh warga sekitar, akses jalan ke batu Solor kini sudah sampai di bawah batu. "Ada sekitar dua kilometer jalan yang sudah dibuka hingga sampai ke lokasi batu itu," ujarnya.

Dengan adanya akses jalan tersebut, kata dia, diharapkan eksotisme batu Solor bisa lebih dikenal secara lebih luas lagi. Lebih dari itu, wisatawan yang akan datang ke sana lebih mudah. Di samping itu, dengan adanya jalan hingga ke bawah batu, keindahan batu Solor bisa lebih terlihat.

Dia pun menyambut positif antusiasme para pelaku wisata yang terus mengenalkan keberadaan batu susun Solor. Termasuk juga warga sekitar yang sangat antusias dalam melancarkan proses perbaikan akses jalan. "Bahkan warga rela areal tanamannya digunakan untuk akses jalan ke Batu Solor," ungkapnya.

Ke depan, kata dia, pihaknya bersama dengan warga dan pegiat wisata akan berusaha membuka jalur ke salah satu air terjun yang terletak tak jauh dari batu susun Solor. "Kalau ada akses ke air terjun itu, saya yakin akan semakin banyak kunjungan ke sana," tukasnya.

Desa Solor sendiri belakangan ini menjadi pembicaraan hangat bagi penggeliat adventure, wisata, fotografi hingga olahraga panjat tebing. Hal itu karena di desa ini terdapat sejumlah batuan yang menjulang tinggi keatas. Oleh masyarakat sekitar batuan ini dikenal batu susun Solor.

Menuju batu eksotik tersebut, pengunjung dari arah kota Bondowoso memerlukan waktu kurang lebih 2,5 jam. Sesampainya di sekitar Kecamatan Cermee, sebaiknya menanyakan ke warga atau pun pegawai kecamatan lokasi Desa Solor. Hingga saat ini, jalan menuju Solor memang memerlukan perjuangan lebih. Sepanjang jalan dari Cermee melewati jalur makadam. Banyaknya pertigaan di kawasan persawahan seringkah membuat bingung. Dari kecamatan Cerme, dibutuhkan waktu sekitar 1,5 jam untuk sampai ke lokasi.

Setibanya di lokasi, rasa capai karena perjalanan itu lantas terbayar. Saat pertama melihat batu Solor, ingatan akan langsung tertuju pada Stonehenge yang berada di lokasi situs purba Wiltshire, Inggris. Sebuah batu susun peninggalan jaman lampau. Bedanya, batuan solor masih alami ditumbuhi rumput dan semak-semak. Sementara Stonehenge bersih dari tanaman tinggi.

Batuan susun Solor sendiri selama ini banyak disebut sebagai peninggalan jaman megalitikum. Tumpukan-tumpukan batu itu diyakini memang sengaja disusun oleh manusia jaman purba. Namun kebenaran itu sejauh ini belum bisa dipastikan.

Menurut Hery Kusdaryanto seksi sejarah dan Purbakala Disparporahub Bondowoso, untuk menentukan apakah batuan masuk kedalam batu megalitikum, perlu ada penelitian lebih lanjut dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB).

Sunday 22 May 2016

Objek Wisata Bondowoso : Guest House


Guest House Jampit adalah hunian penginapan yang masih masuk ke dalam kawasan Agro Wisata Jampit. Rumah kecil peninggalan Belanda ini dikelilingi dengan hamparan perkebunan kopi yang luas. Sudah pasti suasana yang ditawarkan di sini masih sangat asri dan sejuk. Sesuai namanya, Guest House Jampit ini terletak di area Kebun Kopi Kalisat-Jampit di Sempol, Bondowoso. Daerah ini memang terpencil dan termasuk pelosok desa, namun dengan adanya Guest House Jampit tersebut dapat mengangkat daerah ini menjadi daerah yang selalu ramai dan dinanti-nantikan oleh banyak pengunjung.

Nikmati Pemandangan Alamnya Yang Berbaur Indah Dengan Keramahan Penduduk Sekitar

Keindahan di sekitar Guest House Jampit
Keindahan di sekitar Guest House Jampit
Guest House Jampit milik Bondowoso ini memanglah merupakan peninggalan dari Belanda. Karenanya, tak heran wisatawan mancanegara banyak yang berbondong-bondong ingin mengunjunginya. Namun untuk dapat merapatinya tidak semudah membalikkan telapak tangan guys. Medan yang harus dilalui terbilang sulit dengan melewat jalan beraspal yang jauh dari harapan. Segala perjuangan keras tersebut tak lupa diiringi dengan jalan yang berkelok-kelok serta pemandangan hutan pinus dan kebun kopi di kanan kiri.  Nah,setelah sampai, kelelahanmu akan segera terobati dengan indahnya pemandangan alam yang ada disana. Di perjalanan menjelang Guest House Jampit ini kamu akan dimanjakan dengan keramahan penduduk sekitar yang sedang berjibaku dengan aktifitasnya sehari-hari. Tak lupa, sejuknya suasana perkebunan akan setia memanjakan anganmu.

Tinggalan Belanda Khas Jampit Ini Memanglah Cantik

Siapa nih yang gemar berfoto ria ? Nampaknya bangunan tua khas Belanda yang disuguhkan Guest House Jampit ini sangat cocok dijadikan sebagai latarnya. Interiornya yang memang rancangan khas Eropa ini seakan memanjakan keinginan tuk menginap dan menikmati kenyamanan yang ada. Tak hanya itu, di depan Rumah Belanda ini terdapat taman yang luas dan tersaji lengkap dengan koleksi bunga yang berwarna-warni. Keindahan dan kecantikkan yang ditawarkannya memang sungguh memanjakan mata. Ada lagi yang membuatnya istimewa, bagi yang ingin berlibur bareng artis terkenal datang saja ke Guest House Jampit ini, karena katanya saat liburan tiba banyak artis yang menginap di sini lhooo.
Bondowoso memanglah sebuah kabupaten yang terbilang tidak begitu luas di Provinsi Jawa Timur, namun keberadaan ragam wisata yang ditawarkannya seolah membuatnya semakin tenar hingga ke mancanegara. So, tunggu apalagi guys ? Bule aja udah nginep di Guest House Jampit, trus kamu kapan ?

Objek Wisata Bondowoso : Pemandangan Arak-arak

WRINGIN, InfoBondowoso.net - Arak-Arak. Nama ini begitu familiar jika menyebut nama Bondowoso. Jika menyebut nama Arak-Arak, ingatan orang akan langsung terluju kepada sebuah kawasan punggungan bukit yang jalannya berkelok-kelok. Letaknya berada di desa Sumber Canting, Wringin yang berbatasan langsung dengan Situbondo.

Jika menuju Bondowoso dari arah Surabaya, Arak-Arak seolah menjadi gerbang pertama. Bagi yang baru melewati daerah ini, biasanya akan langsung terkesan dengan pesona alamnya yang unik.

Salah satu spot terbaik di tempat ini adalah wisata Pemandangan Arak-Arak. Tidak sedikit para pengendara kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat, memilih istirahat sejenak sambil menikmati terasering lahan pertanian di perbukitan dengan background laut Jawa.

Di samping pemandangan indahnya yang sudah familiar, ternyata ada eksotisme lain di tempat ini. Jika menyisir lagi ke sisi timur dari pemandangan, ada air terjun kecil bersusun yang menghadirkan keunikan tersendiri. Selain itu juga ada tebing yang memiliki cerukan di tengahnya layaknya sebuah goa di sisi barat pemandangan tersebut.

Objek Wisata Bondowoso : Kawah Ijen



Pemandangan spektakular pada ketinggian 30,000ft dari jendela sebelah kiri pesawat Surabaya-Denpasar melahirkan sebuah pertanyaan tentang lokasi sebuah danau berwarna hijau tosca di ketinggian 2,000-an meter. Danau tsb sepertinya berada didalam kawah dengan dinding kaldera setinggi 300-500m. Sebuah puncak gunung menjulang berada disampingnya. Asap putih yang mengepul dari salah satu kawahnya membumbung tinggi ke udara, menjadikannya kontras dengan lingkungan sekitarnya yang berwarna hijau jade.

Kawah tsb. ternyata bernama kawah Ijen, terletak di Banyuwangi, Jawa Timur. Spot ini pernah dipublikasikan dan terkenal di Perancis melalui tayangan Ushuwaia Adventure yang memperlihatkan Nicolai Hulot sang-penjelajah, duduk diatas perahu karet bercerita ttg asal-usul danau Ijen dengan derajat keasaman nol, memiliki kedalaman 200 meter dan volume hampir 40 juta meter kubik, salah satu danau kawah terbesar didunia. Keasamannya cukup kuat untuk melarutkan pakaian dan jari jemari. Pandangan bird view kamera helikopter itu kemudian beralih ke tepi kaldera yang memperlihatkan penambang2 kawah ijen sedang berjuang mendaki memikul puluhan kilogram muatannya.

Kawah Ijen ternyata mudah untuk dikunjungi melalui Banyuwangi atau Bondowoso. Keunikan yang utama dari wisata Kawah Ijen selain dari pada panoramanya yang sangat indah adalah melihat penambangan belerang tradisional yang diangkut dengan cara dipikul tenaga manusia. Penambangan tradisional ini konon hanya terdapat di Indonesia saja (Welirang dan Ijen). Beban yang diangkut masing-masing per orangnya sampai seberat 85kg. Beban ini luar biasa berat buat kebanyakan orang, manakala belerang diangkut melalui dinding kaldera yang curam dan 800m menuruni gunung sejauh 3km. Penghasilan yang diterima seorang pemikul rata-rata 25 ribu rupiah per harinya, atau sekitar 300 rupiah per kilonya. Seorang pemikul biasanya hanya mampu membawa turun satu kali setiap harinya, karena beratnya pekerjaan. Beberapa ratus meter terdapat sebuah bangunan bundar kuno peninggalan Belanda bertuliskan “Pengairan Kawah Ijen”, yang sekarang disebut sebagai Pos Bundar, sebuah pos dimana para penambang menimbang muatannya dan mendapatkan secarik kertas tentang muatan dan nilainya.

Perjalanan wisata ke kawah Ijen, dimulai dari Paltuding 1,600 mdpl, sebuah pos Perhutani di kaki gunung Merapi- Ijen. Dari sini jalan tanah terus menanjak ke ketinggian 2,400m dpl dengan waktu tempuh 2 jam jalan santai. Sepanjang perjalanan banyak berpapasan dengan pemikul belerang yang ramah bertukar salam. Tiba di bibir kawah, pemandangan menakjubkan berada di depan mata. Sebuah danau hijau tosca dengan diameter 1 km berselimutkan kabut dan asap belerang berada jauh dibawah. Penambang-penambang belerang terlihat kecil dari atas. Untuk menuju ke sumber penghasil belerang tsb., kita perlu menuruni bebatuan tebing kaldera melalui jalan setapak yang dilalui penambang. Sapu tangan basah sangat diperlukan, karena seringkali arah angin bertiup membawa asap menuju ke jalur penurunan.

Didasar kawah, sejajar dengan permukaan danau terdapat tempat pengambilan belerang. Asap putih pekat keluar menyembur dari semacam pipa besi yang dihubungkan ke sumber belerang. Lelehan 600oC fumarol berwarna merah membara meleleh keluar dan membeku karena udara dingin, membentuk padatan belerang berwarna kuning terang. Terkadang bara fumarol menyala tak terkendali, yang biasanya segera disiram air untuk mencegah reaksi piroporik berantai. Batu-batuan belerang ini dipotong dengan linggis dan diangkut kedlm keranjang. Bernapas dlm lingkungan spt. ini dibutuhkan perjuangan tersendiri, para penambang umumnya bekerja sambil menggigit kain sarung atau potongan kain seadanya sebagai penapis udara.

Selain langsung menuju muka danau, berkeliling punggungan kaldera dpt dilakukan dengan memakan waktu kurang lebih seharian penuh. Pendakian ke kawah Ijen umumnya disarankan dimulai pada pagi hari. Demi alasan keamanan, pendakian ke kawah ijen dari Paltuding ditutup selepas pukul 14:00, karena pekatnya asap dan kemungkinan arah angin yang mengarah ke jalur pendakian. Untuk mengejar perjalanan di pagi hari, pengunjung disarankan menginap di lokasi terdekat di Bondowoso, kota pegunungan yang bersih, atau di Situbondo sebuah kota pantai. Jika anda menyukai suasana perkebunan pegunungan, tempat yang berkesan untuk bermalam adalah Guest House Perkebunan Kopi PTP Nusantara XII di Kalisat, Jampit. Guest house ini terletak didalam kompleks perumahan perkebunan pada ketinggian sekitar 1,200 mdpl. Selain itu juga tersedia Pondok Wisata di Paltuding yang cukup bersih, atau membuka tenda di bumi perkemahan Paltuding. Temparature rata-rata di sekitar kawah Ijen adalah 13 oC di siang hari dan 2 oC di malam hari.

Untuk mencapai kawah Ijen saat ini tidaklah terlalu sulit. Terdapat dua cara, pertama melalui kota Banyuwangi sejauh 38 km ke barat melalui Licin, Jambu dan terus ke Paltuding (1,600 mdpl). Cara kedua adalah melalui kota Bondowoso 70 km kearah timur melalui Wonosari, Sempol (800 mdpl) terus ke Paltuding m. Cara kedua ini paling banyak ditempuh orang karena melalui jalan aspal mulus, sedangkan cara pertama melalui jalan makadam penuh tanjakan curam. Turis asing selepas kunjungan di Bromo biasanya datang melalui Bondowoso, meneruskan perjalanan melalui Banyuwangi, Bali dan Lombok.

Rute dari Bondowoso ini melalui daerah terbatas areal perkebunan kopi, dengan tiga pintu gerbang yang berbeda. Di setiap pintu gerbang kita diminta untuk mengisi buku tamu dan tujuan perjalanan. Pemandangan di rute ini sangat bagus, dengan kebun kopi arabikanya yang hijau teratur, hutan pinus Perhutani dan hutan perawan Cagar Alam Ijen-Merapi yang lebat. Kunjungan singkat satu hari dapat dilakukan, namun bermalam di perkebunan kopi adalah pilihan yang tepat. Tersedia paket agro-wisata mengunjungi kebun kopi dan unit pemrosesan biji kopi yang patut dipertimbangkan. 

Objek Wisata Bondowoso : Air terjun polo Agung




        Air terjun Polo Agung terletak di desa Sukerejo, Kecamatan Sumberwringin, 40 Km ke arah timur dari kota Bondowoso.

       Pada awalnya, air terjun ini terletak di areal perkebunan milik masyarakat, dan sejak 2003 telah dibangun dan dikelola oleh kantor pariwisata seni dan budaya Kabupaten Bondowoso.
Air terjun ini memiliki ketinggian 30 m dan di kelilingi oleh pemandangan yang indah dan lembah hijau. Pengunjung bisa menikmati keindahan air terjun ini dan bersantai di 3 shelter yang di sediakan.

Objek Wisata Bondowoso : Gunung Raung

  Gunung api merupakan bagian alam yang banyak kita dijumpai di indonesia. Bahkan indonesia memiliki gunung api yang sudah tidak aktif. Erup...